Tuesday, August 20, 2013

Beberapa Perbedaan Riasan Dan Busana Pengantin Solo - Jogja

Walaupun Solo dan Jogja secara geografis letaknya tidak terlalu jauh, ada beberapa perbedaan dalam hal riasan dan busana pengantin. yuuuk dibahas satu persatu jeng,,



Pengantin Solo

Pada pengantin Solo Putri itu menggunakan paes hitam pekat dengan sanggul ukel, diatas rambut diberi cundhuk sisir dan cundhuk mentul yang berjumlah 7 atau 9 (harus ganjil), dan tentu saja ada untaian bunga melati yang panjang terjuntai dari kepala pengantin melewati pundak dan menjuntai di sebagian badan pengantin wanita. 

Adat Solo Putri

Dalam hal busana, untuk pengantin Solo Basahan, pengantin wanita menggunakan kemben sebagai penutup dada, kain dodot, selendang cinde, sekar merah dan kain jarik warna senada, serta untaian bunga dan daun pandan. Busana basahan pengantin pria berupa dodot yang bermotif sama dengan mempelai wanita, kuluk sebagai penutup kepala, stagen, sabuk timang, celana cinde dll (gak hafal hehehe...).

pengantin Solo Basahan

Apabila pengantin menggunakan busana Solo Basahan dan memakai baju beludru maka disebut Solo Basahan Keprabon. Menurutku untuk model Solo Basahan Keprabon ini terlihat lebih elegan, anggun dan berkelas dan meminimalisisir resiko masuk angin setelah acara pernikahan usai :D

Pengantin Solo Basahan Keprabon


Pengantin Jogja

Dandanan Jogja Putri paes hitam pekat pada dahi pengantin wanita terlihat lebih runcing dibanding pada pengantin Solo. Untuk hiasan sanggulnya hanya menggunakan bunga yang diselipkan di sanggul kiri dan kanan, tidak memakai untaian bunga melati yang panjang seperti pengantin Solo.



Untuk paes ageng jangan menir Jogja, rambut pengantin bagian depan tidak disasak melainkan disekeliling paes yang berwarna hitam diberi prada emas. Memakai cundhuk mentul tetapi jumlahnya hanya lima, bentuk cundhuk sisirnya juga berbeda dengan cundhuk sisir pengantin Solo. Busana pengantin wanita menggunakan kebaya biasa sedangkan pengantin pria menggunakan beskap dan blangkon Jogja.

Paes ageng basahan riasan rambutnya sama dengan paes ageng jangan menir hanya saja busananya berbeda, untuk bawahannya menggenakan kain cinde merah. Kedua pengantin menggunakan dodot dan bagian atas tubuhnya terbuka.

paes ageng basahan jogja


Sedangkan paes ageng kanigaran dandanan rambut dan rias wajah sama dengan paes ageng basahan hanya saja menggunakan baju beludru sebagai penutup tubuh bagian atas.


paes ageng kanigaran

Dalam setiap riasan dan busana yang dikenakan oleh pengantin baik solo maupun jogja, masing - masing memiliki arti simbolik dan kesakralan . Untuk arti simbolik dalam setiap pernikahan tersebut akan kita bahas dilain kesempatan.

terimakasih telah mengunjungi blog kami, semoga bermanfaat dan good luck.. :)

4 comments: